Sitinjausumbarnews.com - Penyair Malaysia Prof. Hashim Yaacob sangat mengapresiasi baca puisi yang diselenggarakan DPD SatuPena Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (24/8/2024) di salah satu café di jalan Samudera Padang. Para pembaca puisi mulai dari yang muda, pemula sampai penyair-penyair hebat yang sudah kelas dunia ikut membaca puisi .
Demikian
diungkapkan Penyair Malaysia Prof. Hashim Yaacob pada sesi diskusi acara
Merdeka Berkarya!! Baca Puisi bersama Penyair Malaysia Prof. Hasim Yaacob dan 10 penyair hebat
Sumbar. Juga tampil beberapa pembaca puisi pemula. Sebanyak 10 penyair hebat Sumatera
Barat masing-masing Andria Catri Tamsin, Dadang Leona, Muslim Noer, Mutiara,
Refdinal Muzan, Rizal Tanjung, Silvia Roza, Syarifuddin Arifin, Yenny Ibrahim
dan Zamzami Ismail.
Hashim
menyebutkan, para pembaca puisi menampilkan baca puisi dengan suara yang
maksimal, power full. Sehingga dapat menumbuhkan perasaan pendengarnya. Hal itu
menunjukkan bahwa puisi tersebut memang
memiliki makna dan ditulis dengan penuh perasaan oleh si penulisnya.
“Sering kali
orang menulis puisi tatkala kalah dalam sebuah kompetisi, atau pada kondisi
yang tidak mengenakkan akibat tindakan dan keputusan seseorang yang selama ini
amat ditakuti. Misalnya, jabatan dicopot oleh atasan. Kemudian menuliskan
kekesalan tersebut dalam bentuk puisi,” kata Hashim Yaacob yang juga seorang
pelukis dan Dalang Wayang Kulit ini.
Sauni Saunir
penulis Goresan Puisi di Hari Tua mengatakan, SatuPena Sumatera Barat berhasil
memberikan motivasi menulis kepada banyak orang. Dengan aktifnya SatuPena
Sumbar menggelar berbagai kegiatan, seperti pembacaan puisi Merdeka Berkarya
ini, yang tampil tidak hanya penyair dan pembaca puisi yang hebat-hebat dari
Sumatera Barat. Akan tetapi mereka yang belum pernah membaca puisi pun ikut
tampil membaca puisi.
“Dengan adanya
kegiatan ini mendatangkan kebahagiaan tersendiri. Bisa berkumpul dengan
orang-orang kreatif dalam berkarya. Dengan membaca puisi kekinian, kita
tersentuh dari puisi yang dibacakan
tadi,” kata Saunir Saun mantan dosen IKIP Padang ini.
Saunir juga
menceritakan bagaimana semangat menulis ditularkan kepada cucunya. Dari delapan
orang cucunya, empat orang sudah bisa menulis. Awalnya, diminta menulis pantun
melalui group whatsapp. Mereka yang berhasil menulis pantun dan dianggap
terbaik diberikan apresiasi. Sehingga cucunya termotivasi untuk menulis.
Ketua DPD
SatuPena Sumbar Sastri Bakry menyebutkan, acara Merdeka Berkarya ini bertujuan
untuk memberikan ruang kepada seniman dan penyair Sumbar tampil dihadapan
anggota SatuPena serta masyarakat umum. Maka ada 10 orang penyair hebat Sumbar
tampil dan penyair sangat senior Malaysia Hashim Yaacob membaca puisi. “Acara
ini sekaligus memberikan bukti , siapa pun bisa berkarya,tanpa ada yang bisa
menolak, melarang dan menghentikan sebuah kegiatan.Selain itu juga memberikan
kesempatan kepada pemula-pemula yang ingin membaca puisi. Sehingga akan muncul
generasi baru, selain menulis puisi, juga membacanya di hadapan publik, Seperti
Mutiara, pemenang Sumbar Talenta 16 kategori puisi ,” kata Sastri Bakry yang
baru saja meluncurkan buku puisinya berjudul “Bung Hatta dan Boven Digoel
ketika Seorang Papua Menangis Padaku.
Diskusi yang
dipandu Sekretaris DPD SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung, mendapat sambutan
hangat dari peserta yang berjumlah hampir 60 orang. Selain seniman, penyair,
juga tampak hadir dosen, mahasiswa, anggota SATUPENA dan wartawan.
Gagasan pun
muncul untuk membawa sastrawan Sumbar ke Malaysia dan sebaliknya. Wartawan
Harian Singgalang Lenggogeni, juga tampil membaca puisi dan mendapat
hadiah buku dari Prof Hashim Yaacob.