Sitinjausumbarnews.com, Menjalankan tugas sebagai seorang guru ternyata bukan sekedar profesi semata. Akan tetapi seorang guru memiliki ideologi yang juga akan dipertanggungjawabkan di muka Illahi rabbi kelak.
Demikian
diungkapkan Dr. H. Muhammad Nur, MA Tuanku Bagindo, pada sidang promosi doktor Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang, Sabtu (16/3/2024) di Kampus
UIN IB Padang. Menurut Muhammad Nur, disertasinya
membahas tentang pentingnya kompetensi kepribadian seorang guru. Sekalipun
kompetensi pedagogig, professional dan sosialnya bagus namun jika kompetensi
kepribadiannya bermasalah ketika itu guru akan menimbulkan masalah bagi dunia
pendidikan. Karena akan berimbas kepada kepribadian peserta didik yang diajar.
“Yang
menjadi novelty dari penelitian ini adalah manajemen pembinaan kompetensi kepribadian
guru merupakan elemen kunci dalam mencapai tujuan pendidikan berakhlak mulia.
Selain itu, perencanaan, pelaksanaan dan
kontrol manajemen kompetensi kepribadian guru akan lebih efektif dan berdaya
guna dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk mewujudkan profil
karakter pelajar Pancasila,” kata Muhammad Nur yang saat ini menjabat Kepala
Biro AUAK IAIN Kerinci, Provinsi Jambi.
Dikatakan
Muhammad Nur, jika empat kompetensi guru yang salah satunya kompetensi
kepribadian terintegrasi dengan
nilai-nilai keislaman lembaga pendidikan
akan lebih baik. Siswa akan lulus dengan nilai yang tinggi bermutu dan siap
bersaing. Hal ini dikarenakan guru mempunyai kompetensi kepribadian yang terintegrasi
dengan nilai-nilai Islam. Guru tidak
hanya profesi akan tetapi guru ideologi mengajar bukan sekedar tugas akan
tetapi menjadi panggilan batin untuk merubah karakter peserta didik menjadi
lebih baik.
“Seyogyanya
seorang guru mempunyai (a). soft skill/ilmu,
(b). hard skill/keterampilan, (c). lift
skill/kesejahteraan, (d). haer skill/panggilan
jiwa,” kata Muhammad Nur.
Muhammad
Nur mempertahankan disertasinya dalam
sidang terbuka yang dihadiri Rektor IAIN Kerinci Prof.
Dr. H. Asa'ari, M.Ag, WR 1, 2 dan 3 seluruh Dekan IAIN Kerinci, Kakankemenag Pasaman
Rali Tasman, Kepala Madrasah se-Kabupaten Pasaman Barat.
Tampil
sebagai Ketua tim penguji, Prof. Dr.Firdaus Mag, Sekretaris Penguji Drs. Sarwan MA. Ph.D, dengan penguji lainnya Prof.
Dr. Sufyarma Marsidin M.Pd, (penguji 3), Prof. Dr. Ahmad Sabri M.Pd, (penguji 4), Dr.
Muhammad Qosim, M.A (penguji 5), Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag (penguji 6
sekaligus promotor) dan Dr. Muhammad Zalnur
M.Ag ( penguji 7 sekaligus co promotor).
Muhammad
Nur dinyatakan lulus dengan yudisium caumlaud dan IPK 3.80. Judul disertasi yang
dipertahankan, Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Islam Dalam Membina
Kompetensi Kepribadian Guru Madrasah Tsanawiyah di Pasaman Barat. Muhammad Nur
berhak menyandang gelar doktor di depan namanya.
Muhammad
Nur kelahiran Desa Kajai Kecamatan
Pariaman Timur Kota Pariaman 10 Oktober
1970, anak dari Syekh Muhammad Nazir (alm)
dan Hj. Nurmanis. Dari seorang isteri, Yessy
Kusmira, A.Md, Keb. dikarunia putra lima putra. Masing-masing Thifal Mahanur el Mahmudi, Farhan Mahanur at
Thahuri, Zaim Mahanur al Jihadi, Dhabit Mahanur el Qudsi dan Azzam Mahanur
Hawwari.
Sebelum
pindah tugas ke IAIN Kerinci, Muhammad Nur menjabat Kepala Kakamenag Pasaman
Barat. Pernah menjabat Kakamenag Kota Pariaman. Selain itu, Muhammad Nur juga
Rais Syuriah PCNU Kota Pariaman. Pernah menjabat Ketua Pimpinan Cabang Gerakan
Pemuda Ansor Kota Pariaman, Ketua KNPI Kota Pariaman, Wakil Ketua PW GP Ansor
Provinsi Sumatera Barat. (at)