Menjadi Guru Ideal di Era Modernisasi

0

 

Oleh: Ilham Rahmadhani (MAHASISWA UM SUMATERA BARAT)



Dalam konsep pendidikan guru, LPTK (lembaga pendidikan tenaga keguruan) menegaskan bahwa tugas guru meliputi tugas personal, tugas sosial, dan tugas profesional. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional merupakan pembaharuan pendidikan ke arah peningkatan mutu. Pendidikan akan terlaksana dengan baik apabila guru gurunya profesional dan berkompeten di bidangnya.


Guru merupakan kunci keberhasilan anak didik, maka guru haruslah bisa menciptakan suasana yang menarik serta harus berusaha untuk menjadi seorang guru yang ideal. Seorang guru merupakan orang yang sangat berpengaruh membantu anak didik dalam perkembangan knowlage (pengetahuan), psikomotor (keterampilan), dan afektif (sikap). Dalam hal ini, guru memegang tugas dan peranan penting dalam proses pembelajaran.


Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian, cita-cita, visi misi dan impian hidup anak didiknya di masa depan. Di balik kesuksesan anak didik, selalu ada guru hebat yang selalu menginspirasi dan memberi motivasi besar pada diri anak didik sebagai energi tambahan untuk selalu belajar dan bergerak mengejar ketertinggalan, menuju kemajuan, menorehkan prestasi spektakuler dan prestisius dalam panggung sejarah kehidupan manusia. Di sinilah urgensi melahirkan guru-guru yang ideal yang mampu membangkitkan semangat besar dalam diri anak didik untuk menjadi aktor perubahan peradaban manusia di era modernisasi ini.


Bagaimana menjadi guru ideal di era modernisasi? Semua guru mendambakan hal demikian, tentu perlu ada usaha dan kesungguhan dalam mencapainya. Pertama, Guru ideal merupakan sosok guru yang memahami profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia.


 Guru merupakan sosok yang memberi dengan tulus, tanpa pamrih, dan bekerja dengan ihklas hanya semata-mata mengharap ridho dari sang kuasa. Seperti yang disampaikan oleh ki hajar dewanatara dalam bahasa jawa yaitu “ Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” dapat diartikan bahwa sosok guru di depan dapat memberikan cotoh, di tengah dapat memberikan semangat, dan dibelakang memberikan daya kekuatan.


Kedua, guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampaian yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki empat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki moto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya dengan baik, dan mengamalkan ilmu yang dimiliki kepada orang lain.


Di era modernisasi ini guru tidak hanya di tuntut untuk memahami keilmuan yang dimilikinya saja, namun guru dituntut mampu beradaptasi dengan teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat di era modernisasi akan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru untuk menciptakan lingkungan belajar dengan baik agar pembelajaran yang diterapkan lebih efektif, modern, serta mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut, guru harus memiliki karakteristik yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Karakteristik guru ideal di era modernisasi ini meliputi:


Kreatif dan inovatif dalam mengajar Guru memiliki posisi yang penting, karena keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh peran seorang guru. Dalam usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran guru senantiasa dituntut untuk dapat menyajikan materi secara menarik, memilih media yang tepat, menyampaikan materi secara matang, serta penggunaan pendekatan dan strategi pembelajaran yang tepat. Untuk meraih semua itu, seorang guru harus memiliki kreatifitas yang tinggi. Sehingga dalam proses pembelajaran tercipta suasana yang menyenangkan, anak didik terus bersemangat untuk belajar, dan anak didik merasa terpacu menambah wawasan dan memiliki rasa ingin tau yang semakin tinggi.


Sebagai tokoh panutan anak didik Guru sebagai tokoh panutan anak didik baik di sekolah maupun diluar sekolah. Guru harus menjadi figur yang dapat dicontoh oleh anak didiknya, dengan kata lain seorang guru harus konsekuen dan konsisiten dalam menjaga keharmonisan antara ucapan, larangan , perintah, dengan amal perbuatannya sendiri. Disamping sebagai teladan guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil sebagai idola, seluruh kehidupan guru adalah figur paripurna. Itulah kesan terhadap guru sebagai sosok yang ideal.


Fleksibel dan adaptif terhadap lingkungan Guru tidak selalu bertindak sebagai informator atau pemberi materi, akan tetapi sewaktu-waktu guru bisa berperan sebagai pembimbing atau teman diskusi bagi anak didiknya. Apabila guru banyak menguasai metodologi pembelajaran, menguasai media dan sumber-sumber pembelajaran, maka akan memudahkan guru untuk melakukan penyesuaian (fleksibel) dengan perkembangan yang terjadi.


Mengembangkan kemampuan teknologi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran menuntut guru agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengintegrasikan dirinya untuk mampu menggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya. Di era modernisasi, teknologi merupakan tumpuan yang dimanfaatkan untuk mendukung berbagai aktivitas. Bahkan, peran teknologi kini telah mengambil alih sendi-sendi kehidupan manusia.


Dengan demikian, guru perlu memiliki karakteristik teknologi dengan baik. Sebagai tenaga kependidikan, guru harus siap untuk mencoba berbagai teknolgi yang baru, agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan menarik. Hal ini akan berdampak pada pendidikan serta pengetahuan yang diterima anak didik. Dengan mengikuti perkembangan teknologi, guru dapat lebih mudah memahami dan membagi pengetahuan tersebut kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar.


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top