DHARMASRAYA, Sitinjausumbar.com – Sosok Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Pulau Punjung ini, merupakan peserta Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 9 Kabupaten Dharmasraya. Kilaunya cukup mengkristal lantaran memiliki seabrek ide kreatif dengan prestise mumpuni.
Betzekni,S.Pd namanya, memiliki NIP.198605232011012015 dengan Pangkat/golongan: Penata TK.I/III.D, adalah putri ke 6 dari 7 bersaudara. Buah hati pasangan Syayuti dan Rapini ini, lahir di Sungai Dareh pada tanggal 23 Mei 1986.
Sejak mengenal bangku sekolah, tampak beberapa kelebihan dimiliki Betzekni. Ia bahkan tercatat sebagai peraih beasiswa terlama dalam sejarah pendidikan di Dharmasraya. Mulai dari duduk dibangku SD hingga menyelesaikan pendidikan pada Perguruan Tinggi (PT), Betzekni tidak pernah melepaskan beasiswa prestasi.
Sehingga tahun 2007, dirinya merupakan Mahasiswa S1 berprestasi di Universitas Negeri Padang (UNP). Sebuah program kerjasama DIKTI dengan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya terhadap mahasiswa berprestasi hingga tamat kala itu.
Setelah wisuda dan menerima ijazah S1 tahun 2010, dirinya langsung tancap gas, mengadu keberuntungan melalui tes CPNS. Alhasil, atas perengkingan sesuai kemampuan bersaing dengan yang lain, dirinya dinyatakan lulus.
Setelah keluar Surat Keputusan (SK) penempatan, Ia mulai menata karir pertama sebagai guru pada tahun 2011, di SD Negeri 02 Koto Baru, yang berada di Kenagarian Ampang Kuranji. Setelah 2 tahun mengabdi di sekolah tersebut, pada tahun 2013, menerima SK mutasi ke SD Negeri No: 23 Pulau Punjung, tepatnya di Transmigrasi 2 Sungai Kambut. Selama 6 tahun mengabdi sebagai guru kelas disekolah tersebut, pada Tahun 2019 keluar SK mutasi ke UPT SDN No: 08 Pulau Punjung hingga sekarang.
Sosok guru kreatif yang kaya pengalaman organisasi, terutama bidang OSIS dan Pramuka sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai sekarang, juga dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Pramuka Kwartir Cabang 018 Dharmasraya.
Peraih Juara 3 lomba bidang studi Bahasa indonesia antar SMA se-Kabupaten Sawahlunto Sijunjung itu, juga pernah mengikuti Raimuna daerah tahun 2000 utusan Kecamatan Pulau Punjung. Sehingga tahun 2003 didaulat mengikuti Raimuna Nasional utusan Kwarcab Sawahlunto Sijunjung. Sementara pada Tahun 2008 juga menjadi peserta Raimuna Nasional utusan Kwarcab Dharmasraya.
Saat duduk dibangku perguruan tinggi, Betzekni tercatat sebagai pengurus HIMA PGSD UNP, anggota Pramuka UNP, peserta Kapal Pemuda Nusantara tahun 2010, utusan Sumatera Barat (pelayaran menapaki Jakarta-Makasar-Ambon- Wakatobi-Sulawesi Tenggara).
Selain itu, juga menjadi pendamping Jambore Nasional (Jamnas) di Palembang tahun 2012 utusan Kwarcab Dharmasraya.
Bukan sampai disitu saja, bahkan dirinya juga telah menelurkan karya tulis, meliputi 2 buku solo, dan 6 buku antologi. Diantaranya berjudul “Merajut Asa di Bukit Pelangi” Merupakan buku memory yang terinspirasi dari pengalaman saat mengajar di SD Negeri No: 23 Pulau Punjung. Selanjutnya, “Batu Lumut Sungai Dareh Pemberian Kakek” Serta buku kumpulan 10 cerita anak.
Pada tahun 2019, dirinya juga meraih peringkat 2 Guru berprestasi tingkat Kabupaten Dharmasraya. Sementata pada tahun 2022, meraih juara 1 lomba Cipta dan Baca Puisi dalam rangkanHUY PGRI tingkat Kabupaten Dharmasraya. Sehingga dalam rangka memperingati HUT KOPRI ke-52 tahun 2023, tingkat Kabupaten Dharmasraya, dirinya dipercaya menjadi juri lomba baca puisi dan artikel.
Ia juga pernah didaulat jadi Guru pembimbing lomba cipta dan baca puisi siswa di masa pandemi diadakan LPMP Sumbar. Adapun siswa bimbinganya meraih juara 3 tingkat Sumatera Barat. Selain itu, juga dipercaya sebagai Ketua KKG Mekar Bhakti Gugus II Kecamatan Pulau Punjung. Ketua Kombel Lingkaran 8 SDN No: 08 Pulau Punjung, dan juga sebagai anggota Komunitas Yuk Menulis (KYM) berkantor di Jogjakarta sejak tahun 2020 hingga sekarang, dengan founder ibu Vitriya Mardiyati.
Memiliki berbagai macam pengalaman dari bangku sekolah hingga menjadi guru. Tidaklah sulit baginya membuat modul atau satu kesatuan bahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri. Seperti melakukan praktik baik, yaitu pembelajaran menggunakan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dengan sistem menyesuaikan kodrat zaman murid (digitalisasi)
Menerapkan nilai dan peran guru penggerak, sebagai narasumber praktik baik di komunitas sekolah. Membuat visi guru penggerak dilengkapi dengan Inqulry Apresiatif (IA BAGJA) bersama stakeholder berada di sekolah. Melakukan sosialisasi kepada rekan guru mengenai budaya positif. Yakni tentang disiplin positif terhadap nilai kebajikan . Teori motifasi hukuman dan penghargaan. Keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia, dan dunia berkualitas, serta Restitusi dan kontrol segitiga restitusi.
Selanjutnya, Melakukan pembelajaran di kelas berbasis kebutuhan murid. Yakni pembelajaran bediverensiasi dan pembelajaran sosial emosional.. Menginplementasikan praktik Coaching kepada rekan sejawat. Praktik ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Coach management kelas, pembelajaran berdiferensiasi dan PSE.
Mempraktikkan proses pengambilan keputusan paradigma prinsip dan pengujian keputusan di sekolah. Dengan dasar pengalaman wawancara bersama kepala. Melakukan identifikasi secara kolaboratif bersama warga sekolah lainnya. Tentang aset, kekuatan, sumberdaya yang dimiliki sekolah.
Terakhir, Menjalankan tahapan dengan cara pola B (buat pertanyaan) dan A (ambil pelajaran). Berdasarkan model prakarsa perubahan BAGJA yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan demontrasi, kontekstual dalam sebuah aksi nyata. (Akn)